Kepala Ekonom AS di T. Rowe Price Blerina Uruci mengatakan, penundaan data ekonomi penting menjadi tantangan bagi The Fed yang sangat bergantung pada data, sehingga bank sentral harus mengandalkan indikator yang kurang komprehensif seperti data ADP dan klaim tunjangan pengangguran.
“Kurangnya kejelasan dapat memicu volatilitas jangka pendek dan menyulitkan pelaku pasar untuk mengambil posisi dengan percaya diri,” ujar Uruci.
Ia mencatat, sebagian investor mulai mengurangi eksposur risiko karena prospek pasar semakin sulit diprediksi.
Meski demikian, pelaku pasar semakin yakin The Fed akan tetap pada jalur pelonggaran kebijakan moneternya. Pasar kini hampir sepenuhnya memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Oktober, dan memperkirakan total pelonggaran sebesar 114 basis poin hingga akhir 2026. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.