sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bursa se-Asia Mayoritas Ambles, Terdampak dari Konflik Rusia-Ukraina

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
15/02/2022 10:23 WIB
Bursa saham Asia bergerak variatif pada perdagangan Selasa pagi (15/2/2022).
Bursa se-Asia Mayoritas Ambles, Terdampak dari Konflik Rusia-Ukraina. (Foto: MNC Media)
Bursa se-Asia Mayoritas Ambles, Terdampak dari Konflik Rusia-Ukraina. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bursa saham Asia bergerak variatif pada perdagangan Selasa pagi (15/2/2022). Pasar global masih membaca kemungkinan dampak dari potensi konflik geopolitik Rusia atas Ukraina.

Indeks MSCI yang mengukur kinerja saham Asia Pasifik di luar Jepang turun -0,4% pada awal pembukaan, merespons kinerja bursa Amerika Serikat dan Eropa yang ditutup melemah.

Hingga pukul 09:39 WIB, Nikkei 225 Jepang (N225) turun -0,39% di 26.975, KOSPI Korea Selatan (KS11) jatuh -0,11% di 2.701,59 dan Hang Seng Hong Kong (HSI) koreksi -0,32% di 24.479.

Shanghai Composite China (SSEC) dan Taiwan Weighted (TWII) menguat masing-masing 0,29% di 3.438,72 dan 0,41% di 18.071,61.

Adapun Straits Times Singapura naik 0,06% di 3.423,18, Indonesia Composite Index / IHSG menguat 0,58% di 6.775,96, dan Australia ASX 200 (AXJO) koreksi -0,20% di 7.229,30.

"Risiko geopolitik akan menjadi sentimen pendorong pasar minggu ini," kata Ahli strategi pasar global JPMorgan Asset Management, Marcella Chow, dilansir Reuters, Selasa (15/2/2022).

Marcella mencermati bahwa selera risiko investor masih akan mengalami tekanan.

"Sebagai hasilnya kami berharap melihat perpindahan ke safe-haven seperti emas, dolar AS, dan Treasuries jangka panjang."

Semalam, Dow Jones Industrial Average turun -0,49%, S&P 500 anjlok -0,38% dan Nasdaq Composite turun -0,03%.

Seperti diketahui, Amerika Serikat pada Senin lalu memperingatkan bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina kapan saja. Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan kedutaan AS akan dipindahkan dari Kyiv ke Lviv, menyusul masuknya pasukan Rusia di ibu kota negara itu.

"Ada kekhawatiran terkait kemungkinan aksi militer terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua," kata Penasihat Keuangan EL&C Baillieu, James Rosenberg.

"Sejauh ini, pasar hanya mengawasi dan tampaknya tidak berdampak banyak. Ini bisa berubah secara dramatis jika Rusia menyerang Ukraina," tuturnya.

Negara-negara yang tergabung dalam G7 sebelumnya memperingatkan terdapat "sanksi ekonomi dan keuangan yang akan memiliki konsekuensi besar dan langsung pada ekonomi Rusia", apabila melancarkan serangannya.

"Pasar keuangan global terjebak katalis antara geopolitik (Ukraina) dan inflasi yang tinggi," tulis ekonom ANZ dalam sebuah catatan. (TYO)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement