Makin besar cash buffer yang dimiliki perusahaan, maka akan semakin lama perusahaan dapat bertahan.
Berikut cara mengetahui atau cara menghitung cash buffer sebuah perusahaan atau emiten:
Cash buffer = kas dan setara kas dibagi belanja operasional (opex/operational expenditure)
Jadi, misalnya suatu emiten punya kas dan setara kas Rp7,5 triliun, kemudian opex-nya Rp1,5 triliun, maka menghitungnya:
= Rp7,5 triliun dibagi Rp1,5 triliun = 5 tahun.