Dia menyebut, banyak pihak yang menyampaikan jika perusahaan teknologi ingin tumbuh lebih besar harus bakar uang yang lebih banyak, namun startup unicorn ini memiliki cara yang sedikit berbeda karena bertujuan untuk tumbuh sekaligus memperbaiki profitabilitas.
"Sementara nilai transaksi dan pendapatan kami terus tumbuh, di tahun 2020 kami berhasil memperbaiki posisi EBITDA kami dari minus Rp2,69 triliun di tahun sebelumnya menjadi minus Rp1,67 triliun, perbaikan lebih dari Rp1 triliun," ucapnya.
"Kami berusaha agar tren ini terus berlanjut sehingga kami dapat menjadi perusahaan yang menguntungkan dan berkelanjutan di masa depan," sambungnya.
Dalam kesempatan ini, Rachmat menyampaikan, pihaknya perlu meyakinkan masyarakat bahwa Bukalapak dapat terus tumbuh dan berkembang di masa depan. Dia menyampaikan beberapa hal yang menjadi keunggulan Perseroan dan menjadi alasan mengapa Bukalapak yakin dapat menjadi salah satu perusahaan terbuka yang terkemuka di Indonesia.
Keunggulan pertama, Bukalapak beroperasi dalam industri e-commerce dan ritel mikro offline Indonesia serta memiliki posisi yang baik untuk terus mengembangkan bisnis dalam peluang pasar yang menarik ini.