Emas tergelincir di bawah USD1980 per ons pada Senin karena pengambilalihan Credit Suisse oleh UBS yang didukung pemerintah dan tindakan terkoordinasi oleh bank sentral utama untuk meningkatkan likuiditas dolar. Langkah intervensi ini dapat meredakan kekhawatiran pasar tentang krisis perbankan dan keuangan yang lebih luas, namun mengganggu permintaan instrumen safe-haven tersebut.
Indeks Dolar AS Berjangka mengalami kenaikan 0,15% atau menguat 0,157 poin.
Pasar juga tengah mengukur dampak dari langkah-langkah likuiditas darurat dari The Federal Reserve (The Fed) dan bank-bank sentral utama lainnya di tengah meningkatnya kekhawatiran akan krisis perbankan.
Beberapa bank sentral dunia berkumpul pada Minggu (19/3) untuk menghentikan penyebaran krisis perbankan karena otoritas Swiss membujuk UBS untuk mau menalangi kerugian Credit Suisse dalam kesepakatan bersejarah.
Segera setelah pengumuman pada Minggu malam, The Fed, Bank Sentral Eropa (ECB) dan bank sentral utama lainnya mengeluarkan pernyataan untuk meyakinkan pasar yang telah dihantam oleh krisis dua bank regional AS.
"Ini adalah hari bersejarah di Swiss, dan hari yang terus terang yang kami harap, tidak akan datang.Saya ingin memperjelas bahwa meskipun kami tidak memulai diskusi, kami yakin transaksi ini menarik secara finansial bagi pemegang saham UBS," kata Ketua UBS Colm Kelleher, dikutip Reuters, Senin (20/3).
CEO UBS Ralph Hamers mengatakan masih banyak detail yang harus dikerjakan.
"Saya tahu pasti masih ada pertanyaan yang belum bisa kami jawab, dan saya mengerti itu dan saya bahkan ingin meminta maaf untuk itu,”kata Hamers.
Perkawinan dua raksasa perbankan Swiss ini mengikuti upaya di Eropa dan AS untuk mendukung sektor ini sejak jatuhnya Silicon Valley Bank dan Signature Bank.
Beberapa investor menyambut baik langkah akhir pekan ini tetapi mengambil sikap hati-hati.
Intervensi dilakukan setelah bank-bank besar di Eropa melihat upaya The Fed dan ECB untuk membendung penularan kejatuhan SVB dan Signature Bank.
"Saham-saham bank seharusnya menguat karena berita tersebut, tetapi masih terlalu dini untuk memberi sinyal semuanya jelas," kata Michael Rosen, kepala investasi di Angeles Investments, California. (ADF)