IDXChannel - Investor asing masih aktif melakukan aksi jual di pasar saham Indonesia, terutama melepas saham-saham perbankan besar di tengah ketidakpastian global yang dipicu oleh kebijakan tarif Amerika Serikat (AS).
Sejak awal 2025 atau year-to-date (YtD), aksi jual bersih (net sell) investor asing di pasar reguler mencapai Rp35,2 triliun. Dalam sebulan terakhir saja, nilai net sell asing tercatat sebesar Rp4,47 triliun.
Seiring pembukaan kembali pasar setelah libur Idulfitri pada 8 April lalu, saham-saham perbankan besar kembali menjadi sasaran utama aksi jual.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan net sell sebesar Rp3,6 triliun. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dibukukan net sell Rp2,26 triliun, disusul PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp907 miliar dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Rp799,6 miliar.
Di sisi lain, investor asing justru tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) di saham-saham sektor pertambangan dan konsumer. Saham tambang emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) diborong dengan net buy Rp678,5 miliar sejak libur lebaran. Asing juga mengoleksi saham tambang lainnya, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) senilai Rp44,4 miliar.