Lebih dari separuh kas dan setara kas BUKA banyak ditempatkan di deposito berjangka. Yang terbesar ada di Bank DBS Indonesia Rp4 triliun, BRI Rp3,5 triliun, Bank Mandiri Rp1,7 triliun, dan Allo Bank Rp750 miliar.
Bukalapak yang IPO pada Agustus 2021 mencatat kinerja saham yang buruk. Dengan harga IPO Rp850, sahamnya turun hingga 86,5 persen ke Rp114 per saham. Namun, kapitalisasi pasarnya tercatat Rp11,7 triliun atau hampir setara dengan posisi kasnya.
Perseroan baru-baru ini mengumumkan e-commerce-nya tak lagi menjual produk fisik, melainkan hanya menawarkan produk virtual seperti pulsa, paket data, dan token listrik. Keputusan ini merupakan strategi dari manajemen untuk mentransformasi perusahaan untuk memperkuat Mitra Bukalapak.
(Rahmat Fiansyah)