Implementasi JETP dengan nilai pendanaan sebesar USD20 miliar atau setara hampir Rp300 triliun berasal dari investasi publik dan swasta dalam bentuk hibah dan pinjaman bunga rendah, hal ini diharapkan dapat mempercepat dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan
Penawaran green bonds juga marak dilakukan perbankan nasional seperti Bank Rakyat Indonesia dan Bank Negara Indonesia senilai masing-masing Rp5 triliun guna memperbesar porsi kredit berwawasan lingkungan atau ESG.
Melihat perkembangan industri energi alternatif dan dukungan pendanaan dari berbagai sumber, Piter meyakini, prospek bisnis PGEO ke depan masih terus tumbuh.
Dibutuhkan kerjasama yang solid antara pemerintah dan pihak swasta dalam penggunaan energi panas bumi.
Indonesia sebagai salah satu negara dengan panas bumi terbesar di dunia diperkirakan memiliki potensi suplai energi lebih dari 23,9 gigawatt.
PGEO sendiri memiliki kapasitas terpasang mencapai 1.877 megawatt dengan mengelola 13 wilayah kerja panas bumi. (TSA)