"Walaupun depresiasi yuan dapat berfungsi sebagai penyangga bagi ekonomi China, terutama bagi eksportir, hal ini menjadi risiko bagi valuasi aset di pasar negara berkembang. Pelemahan ini secara tidak langsung memperkuat dolar AS dan memperketat kondisi keuangan," ujar analis pasar keuangan senior di Capital.com, Kyle Rodda.
Selain itu, pasar tetap berhati-hati menjelang pelantikan presiden terpilih AS Donald Trump pada 20 Januari, karena ketidakpastian atas rencana tarif impor AS yang tinggi, pemotongan pajak, dan pembatasan imigrasi.
Langkah-langkah tersebut telah mendukung penguatan dolar dan menekan mata uang negara berkembang, termasuk pasar saham negara-negara tersebut. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.