Sebelumnya, BUMI juga resmi menjadi pengendali penuh Wolfram Limited, perusahaan tambang emas dan tembaga berbasis di Australia.
Sementara, DEWA, menurut riset Henan Putihrai (HP) Sekuritas, mencatat stabilitas EBITDA di kuartal III-2025 berkat efisiensi armada internal, meski curah hujan tinggi sempat menekan produktivitas.
Perseroan memperluas kontrak tambang di Bengalon, Arutmin, dan dua proyek baru di luar KPC, sambil menyiapkan penerbitan instrumen utang.
Eksplorasi di konsesi Gayo Mineral Resources menunjukkan kandungan emas dominan, dengan estimasi sumber daya awal akan dirilis November ini. HP Sekuritas menyoroti narasi turnaround jangka panjang.
Sementara itu, dalam materi paparan publik, BREN menargetkan pertumbuhan kapasitas hingga 1 GW pada 2026 dan 2,3 GW pada 2032 melalui ekspansi dan proyek greenfield baru, sejalan dengan rencana memperkuat growth pipeline lebih dari 95 MW kapasitas tambahan yang sedang dibangun.