Adapun Bank Indonesia (BI) telah melakukan intervensi di pasar valuta asing dan obligasi untuk menstabilkan rupiah.
"Secara bersamaan, Bank Indonesia melakukan intervensi 'berani' di pasar valuta asing dan obligasi di perdagangan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) pada hari Jumat setelah rupiah jatuh ke level terendah terhadap dolar AS sejak Maret 2020," kata Ibrahim.
Untuk perdagangan Senin depan, Ibrahim memproyeksi rupiah akan fluktuatif, namun cenderung melemah di kisaran Rp16.580-Rp16.670 per dolar AS (USD).
(NIA DEVIYANA)