Seiring penurunan pendapatan, beban pokok penjualan dan beban usaha BUDI ikut berkurang, meskipun beban umum-administrasi tampak tumbuh tipis, yang sebagian besar berasal dari kenaikan gaji, upah, dan tunjangan mencapai Rp31,76 miliar.
Kinerja keuangan paruh pertama ini membuat BUDI mencetak laba per saham dasar senilai Rp8,13, lebih rendah dari posisi periode tahun lalu sebanyak Rp10,26.
Dari sisi neraca, per 30 Juni 2022, BUDI memiliki total aset sebanyak Rp3,07 triliun, lebih tinggi 2,57% dari akhir 2021 senilai Rp2,99 triliun. Kewajiban pembayaran atau liabilitas membengkak 2,45% menjadi Rp1,64 triliun, sedangkan modal/ekuitas perseroan tumbuh 2,72% menjadi Rp1,42 triliun.
(DES)