sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Diterpa Senjakala Rokok, Bandara Dhoho Jadi Diversifikasi Bisnis Gudang Garam (GGRM)

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
16/09/2022 20:30 WIB
Proyek Bandara Dhoho bukan merupakan exit-strategy, tetapi justru diversifikasi bisnis perseroan dalam senjakala industri rokok.
Diterpa Senjakala Rokok, Bandara Dhoho Jadi Diversifikasi Bisnis Gudang Garam (GGRM). Foto: MNC Media.
Diterpa Senjakala Rokok, Bandara Dhoho Jadi Diversifikasi Bisnis Gudang Garam (GGRM). Foto: MNC Media.

IDXChannel - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) melebarkan sayap bisnisnya di berbagai lini usaha selain rokok. 

Satu di antaranya adalah proyek KPBU Bandar Udara Internasional Dhoho di Kediri, Jawa Timur senilai Rp10,8 Triliun, proyek yang digarap melalui entitas anaknya bersama pemerintah.

Direktur & Corporate Secretary GGRM, Heru Budiman, memastikan proyek ini tidak berhubungan dengan industri rokok.

"Apakah Dhoho berkaitan dengan industri rokok, tidak sama sekali, karena Dhoho itu mulai diprakarsai segala macam itu sebelum Covid. Tentu kita mengharapkan profit (dari bandara)," tegas Heru Budiman dalam Public Expose, Jumat (16/9/2022).

Pernyataan tersebut memperjelas bahwa proyek Bandara Dhoho bukan merupakan exit-strategy, tetapi justru diversifikasi bisnis perseroan dalam senjakala industri rokok, yang sempat menjadi pembicaraan di kalangan investor dan pelaku pasar modal.

Selain menarget laba, bandara yang rencananya akan mulai beroperasi pada akhir 2023 itu juga diharapkan dapat memberi manfaat bagi penduduk sekitar Kediri untuk jangka panjang.

"Sehingga penduduk atau semua yang ada di sekitar Kediri bisa mendapatkan manfaatnya, dan GGRM juga bisa nikmati, tapi jelas airport itu tidak ada hubunganya dengan industri rokok," terangnya.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement