Sedangkan segmen sewa alat berat dan gedung tercatat tumbuh 19,15 persen menjadi USD6,6 juta, dibandingkan periode yang sama di 2021 yang sebesar USD5,54n juta.
"Kedua segmen tersebut masing-masing berkontribusi sebesar 8,02 persen dan 3,92 persen terhadap pendapatan konsolidasi Perseroan," ungkap Martio.
Kenaikan pendapatan sepanjang 2022 juga dibarengi oleh kenaikan beban pokok pendapatan, di mana sepanjang 2022 tercatat sebesar USD137,97 juta, tumbuh 42,32 persen dibandingkan periode yang sama di 2021 yang sebesar USD96,94 juta.
Dengan demikian, laba bruto tercatat tumbuh 36,5 persen. Sementara laba usaha tercatat USD5,60 juta, terkoreksi dari posisi sebelumnya USD16,41 juta.
Hal ini disebabkan oleh adanya kerugian kurs sebesar USD5,86 juta pada 2022, dibandingkan dengan laba kurs USD176 ribu di 2021. Sebagian besar rugi kurs 2022 ini adalah kerugian yang belum terealisasi (unrealized loss).