"Koreksi laba usaha juga karena di 2021 kami mengubah metode pencatatan akuntasi nilai properti investasi berdasarkan nilai pasar, sehingga terjadi keuntungan sebesar USD7,20 juta, dibandingkan dengan kerugian nilai properti investasi di 2022 senilai USD220 ribu," ungkap Martio.
Sementara, laba sebelum pajak penghasilan dan laba bersih masih berada dalam teritori yang baik meski terjadi koreksi tersebut di atas.
Laba sebelum pajak 2022 sebesar USD5,14 juta, dibandingkan 2021 yang sebesar USD13,78 juta. Sedangkan laba bersih 2022 sebesar USD4,20 juta, dibandingkan dengan pencapaian 2021 yang sebesar USD13,55 juta.
"Kinerja laba bersih 2022 merupakan dampak dari perlakuan pembukuan akutansi perubahan metode perhitungan akun properti investasi (aset perseroan berupa gedung yang disewakan) dan laba (rugi) selisih kurs," papar Martio.
Bila perhitungan laba bersih mengesampingkan laba (rugi) selisih kurs dan perhitungan akun properti investasi seperti yang dijelaskan, maka laba bersih 2022 bisa mencapai USD10,28 juta, tumbuh hingga 66,7 persen dibandingkan 2021 yang masih sebesar USD6,17 juta. (TSA)