sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dituduh Berada di Balik Meledaknya Pipa Gas Nord Stream, Inggris Mengelak

Market news editor Taufan Sukma/IDX Channel
31/10/2022 05:55 WIB
Inggris mengelak, dan menganggap bahwa tuduhan tersebut sengaja dirancang untuk mengalihkan perhatian dunia atas kegagalan invasi militer Rusia di Ukraina.
Dituduh Berada di Balik Meledaknya Pipa Gas Nord Stream, Inggris Mengelak (foto: MNC Media)
Dituduh Berada di Balik Meledaknya Pipa Gas Nord Stream, Inggris Mengelak (foto: MNC Media)

IDXChannel – Rusia menuduh Inggris berada di balik kasus meledaknya pipa gas Nord Stream, yang menyalurkan pasokan gas dari negara tersebut ke para pembelinya di kawasan Eropa.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa personel angkatan laut Inggris dapat dipastikan merupakan pelaku atas kasus peledakan pipa, yang terjadi bulan lalu tersebut.

Atas tuduhan tersebut, pihak Inggris mengelak, dan menganggap bahwa tuduhan tersebut sengaja dirancang untuk mengalihkan perhatian dunia atas kegagalan invasi militer Rusia di Ukraina.

Pasalnya, sejauh ini Rusia memang sama sekali belum mengajukan bukti sebagai dasar dari tuduhan yang dilontarkannya, bahwa seorang anggota NATO terkemuka telah melakukan sabotase terhadap sejumlah infrastruktur penting milik Rusia.

Sabotase itu disebut sengaja dilakukan, di tengah makin memburuknya hubungan antara negara-negara barat dengan pihak Rusia, sejak perang dingin berlangsung.

Kementerian Rusia mengatakan bahwa 'seorang spesialis Inggris' dari unit yang sama telah mengerahkan serangan dengan pesawat tak berawak Ukraina kepada kapal-kapal armada Laut Hitam Rusia di Krimea. Sebagian besar serangan tersebut telah berhasil dimentahkan oleh Rusia, dengan sejumlah kerusakan kecil pada kapal penyapu ranjau Rusia.

“Menurut informasi yang beredar, perwakilan dari unit Angkatan Laut Inggris mengambil bagian dari rencana, penyediaan, dan implementasi serangan teroris di laut Baltic pada 26 September tahun ini. Mereka meledakkan pipa gas Nord Stream 1 dan 2,” ujar kementerian Rusia.

Namun, seperti yang telah diduga, Inggris kembali membantah klaim tersebut. Bagi pihak Inggris, Rusia dianggap sedang mengalihkan isu yang terjadi antara dirinya dengan Ukraina.

Rusia yang sangat terisolasi oleh negara-negara Barat sejak invasi 24 Februari ke Ukraina, sebelumnya menyalahkan Barat atas ledakan yang terjadi merusak pipa Nord Stream 1 dan 2 buatan Rusia di dasar laut Baltic. 

Namun mereka tidak memberikan rincian yang spesifik terkait siapa yang harus bertanggung jawab atas kerusakan pipa tersebut yang merupakan rute terbesar untuk pasokan gas Rusia ke Eropa.

Tercatat pada 26 September, tekanan pada pipa menurun tajam dan ahli gempa mendeteksi adanya ledakan. Hal ini memicu gelombang spekulasi tentang sabotase ke salah satu koridor energi terpenting Rusia. Namun hingga kini belum dipastikan siapa yang harus bertanggung jawab atas kerusakan tersebut.

Pipa Nord Stream 1 dan 2 memiliki kapasitas 110 miliar meter kubik, lebih dari setengah volume ekspor gas normal Rusia. Bagian dari pipa sepanjang 1.224 km atau 760 mil, yang membentang dari Rusia ke Jerman, terletak pada kedalaman sekitar 80-110 meter. (TSA)

Penulis: Mila Pertiwi

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement