Kementerian Rusia mengatakan bahwa 'seorang spesialis Inggris' dari unit yang sama telah mengerahkan serangan dengan pesawat tak berawak Ukraina kepada kapal-kapal armada Laut Hitam Rusia di Krimea. Sebagian besar serangan tersebut telah berhasil dimentahkan oleh Rusia, dengan sejumlah kerusakan kecil pada kapal penyapu ranjau Rusia.
“Menurut informasi yang beredar, perwakilan dari unit Angkatan Laut Inggris mengambil bagian dari rencana, penyediaan, dan implementasi serangan teroris di laut Baltic pada 26 September tahun ini. Mereka meledakkan pipa gas Nord Stream 1 dan 2,” ujar kementerian Rusia.
Namun, seperti yang telah diduga, Inggris kembali membantah klaim tersebut. Bagi pihak Inggris, Rusia dianggap sedang mengalihkan isu yang terjadi antara dirinya dengan Ukraina.
Rusia yang sangat terisolasi oleh negara-negara Barat sejak invasi 24 Februari ke Ukraina, sebelumnya menyalahkan Barat atas ledakan yang terjadi merusak pipa Nord Stream 1 dan 2 buatan Rusia di dasar laut Baltic.
Namun mereka tidak memberikan rincian yang spesifik terkait siapa yang harus bertanggung jawab atas kerusakan pipa tersebut yang merupakan rute terbesar untuk pasokan gas Rusia ke Eropa.