sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Diversifikasi Usaha, Adaro Energy (ADRO) Proses Pembangunan Smelter Alumunium

Market news editor Rizky Fauzan
10/10/2022 01:00 WIB
Manajemen ADRO terus fokus terhadap keunggulan operasional, meningkatkan efisiensi, serta eksekusi strategi demi kelangsungan bisnisnya. 
Diversifikasi Usaha, Adaro Energy (ADRO) Proses Pembangunan Smelter Alumunium. Foto: MNC Media.
Diversifikasi Usaha, Adaro Energy (ADRO) Proses Pembangunan Smelter Alumunium. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadia mengatakan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) tengah memulai investasi pembangunan smelter aluminium sebagai upaya diversifikasi usaha.

Febrianti menuturkan manajemen ADRO terus fokus terhadap keunggulan operasional, meningkatkan efisiensi, serta eksekusi strategi demi kelangsungan bisnisnya. 

"Di samping itu, ADRO terus mengikuti perkembangan pasar dengan tetap menjalankan kegiatan operasional sesuai rencana di tambang-tambang milik perusahaan dengan fokus mempertahankan margin yang sehat dan keberlanjutan pasokan ke pelanggan," kata Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadia, Minggu (9/10/2022).

ADRO melalui PT Adaro Indo Aluminium yang merupakan anak usaha dari PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), sedang memproses pengembangan smelter aluminium di kawasan industri PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI), Kalimantan Utara.

Proyek hilirisasi mineral sekaligus diversifikasi bisnis ADRO ini memakan biaya investasi sebesar USD2 miliar, sudah termasuk investasi untuk pembangkit listrik. Di tahap pertama, smelter ini akan memiliki kapasitas produksi 500 ribu ton per tahun.

Saat ini, ADRO juga memproses rencana yang lebih detail untuk proyek smelter aluminium di Kalimantan Utara. Di antaranya dengan berupaya menggandeng mitra kerja dari luar negeri yang sudah memiliki rekam jejak, pengalaman, teknologi terkini, dan pengetahuan secara menyeluruh di industri aluminium.

"Harapannya, kami bisa segera merealisasikan investasi dan memulai konstruksi smelter di akhir tahun ini, yang mana proses konstruksinya diperkirakan memakan waktu 24 bulan," kata Febriati.

ADRO dimiliki oleh salah satu konglomerat kawakan Indonesia, yaitu Garibaldi Thohir. Saudara dari Erick Thohir ini memiliki 6,18% kepemilikan saham di ADRO dengan jumlah 1.976.632.710 saham. Garibaldi Thohir saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur ADRO.

Pada Jumat (710), saham ADRO ditutup pada level Rp 4.140 per saham. Ini artinya jumlah kekayaan Garibaldi Thohir melalui saham ADRO mencapai Rp8,18 triliun. (NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement