Sementara Yen Jepang bertahan di dekat level kritis 150 per dolar yang dikhawatirkan oleh para analis dapat mendorong otoritas Jepang untuk melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk mendukung mata uang tersebut, seperti yang terjadi tahun lalu.
Yen melemah tajam tahun ini karena Bank of Japan (BoJ) tetap berkomitmen terhadap kebijakan moneter ultra-longgar. Bahkan ketika bank sentral besar lainnya memulai kampanye pengetatan agresif untuk melawan inflasi.
Di antara unit Asia lainnya, won Korea Selatan melemah di level 3,9600 atau 0,29% menjadi 1,347.8400 pada Rabu 25 Oktober dari 1,343.8800 pada sesi perdagangan sebelumnya.
Sementara itu, dolar Australia naik tajam karena pembacaan inflasi yang kuat memicu ekspektasi kenaikan suku bunga di bulan November.
Dolar Australia melonjak 0,42 persen karena data menunjukkan inflasi indeks harga konsumen tumbuh sedikit lebih besar dari perkiraan pada kuartal ketiga.