“Peningkatan kepemilikan investor domestik tidak terlepas dari pertumbuhan investor yang pesat, yang didukung oleh edukasi dan literasi keuangan yang meningkat pula,” tutur Irvan.
Jika dirinci lebih lanjut, komposisi kepemilikan investor ritel yang hampir seluruhnya adalah investor domestik yakni sebesar 18,2 persen per Juni 2025. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan sepuluh tahun yang lalu yang sebesar 6,5 persen.
Pada Juni 2025, komposisi kepemilikan investor institusi domestik juga masih cukup besar, yakni 38,2 persen, naik dari 30,1 persen pada 2015. Sisanya, investor asing memegang 43,6 persen dari total nilai kepemilikan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa secara total, investor domestik, baik ritel maupun institusi masih mendominasi di pasar saham Indonesia.
“Kami berharap partisipasi yang imbang antara domestik dengan lokal sehingga dapat terwujud pertumbuhan yang sehat dari pasar modal Indonesia,” ujar Irvan.
(DESI ANGRIANI)