“Nantinya akan dimanfaatkan oleh perseroan sebagai rumah sarang burung walet yang berlokasi di Poso, Sulawesi Tengah.” kata manajemen NEST dalam prospektus.
Tanah ini dimiliki oleh pihak afiliasi perusahaan yaitu Hoo, Anton Siswanto selaku Direktur Utama dan Pemegang Saham Pengendali Perseroan.
Selanjutnya, sebesar 18,93 persen dari dana hasil IPO akan digunakan oleh perseroan untuk penyetoran modal kepada entitas anak, yaitu PT Tunas Esta Indonesia (TEI).
Aliran dana ini bakal dipakai TEI untuk belanja modal pembelian enam bidang tanah dan bangunan sebagai kantor operasional TEI dan pabrik dengan estimasi kapasitas produksi sebesar 35 ton per tahun.
Sisa dana IPO rencananya untuk modal kerja mendukung pertumbuhan perseroan.
“Modal kerja digunakan di antaranya untuk pembelian bahan baku, pembayaran gaji, pembelian alat dan bahan pendukung kegiatan operasional, serta membiayai kegiatan operasional.” kata manajemen.
(Fiki Ariyanti)