"Defisit yang kami sampaikan antara 2,45% hingga 2,82%, yang akan membiayai seluruh program prioritas pemerintah baru," kata Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (4/6).
Dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) Tahun 2025, Bendahara Negara itu menargetkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) di kisaran 5,1-5,5%. Target pertumbuhan ini menurutnya ambisius, namun masih realistis.
Agar kondisi fiskal tetap sehat dalam menyambut pemerintahan baru, Sri Mulyani bilang, pemerintah telah mendesain rasio utang pada batas yang aman di rentang 37,9-38,71% terhadap PDB.
(FAY)