IDXChannel - Walau diterpa kasus covid-19, sepanjang 2021, Indeks Harga Saham Gabunan (IHSG) bergerak positif. Setidaknya ada dua faktor utama yang menjadi pemicu kebangkitan IHSG tahun lalu.
Pengamat pasar modal dari MNC Asset Management, Edwin Sebayang menjlai laju Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG mengalami laju yang positif sepanjang tahun 2021 meski dipertengahan tahun terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Edwin Sebayang mengatakan adapun penggerak dari laju IHSG sepanjang 2021 adalah Terkait dengan taper tantrum dan keputusan kenaikan suku bunga di tahun ini atau 2022.
“Jadi kalau kita kalkulasikan bahwa review IHSG sepanjang tahun 2021 ini kami optimis di awal tahun karena memang covid 19 akan mereda. Namun di pertengahan tahun bahwa konflik sendiri malah kini menjadi tsunami dan mengalami lonjakan kembali pada sekitar bulan Juni,” kata Pengamat pasar modal dari MNC Asset Management, Edwin Sebayang dalam program Power Breakfast IDX Channel, Senin (3/1/2021).
Edwin menilai sejumlah sentimen dan faktor lain adalah kenaikan Produk domestik bruto (Gross domestic product) pada kuartal II mengalami perbaikan dibanding periode yang sama ditahun 2020.
“Adapun penggerak dari ihsg sepanjang 2021 adalah Terkait dengan kapan Terjadinya taper tantrum, seberapa besar akan terjadi? Kemudian kapan terjadinya suku bunga di tahun ini atau 2022,” urainya.
Untuk laju IHSG pada Awal tahun 2021 di Bulan Januari tercatat mencapai level 6000 kemudian di bulan mei menduduki posisi terendah pada angka 5760 dan meningkat drastis di bulan November mencapai 6700.
"Ketika GDP pada saat itu naik maka itu menimbulkan optimis me, bahwa kinerja di kuartal 2 membaik. Kemudian di kuartal ke 3 ternyaata mengalami penurunan kembali," pungkasnya.
Untuk resiliensi menjadi modal untuk menopang IHSG bagi pelaku pasar di tahun 2022, pihaknya berharap IHsg dapat kembali meningkat dan berharap GDP Indonesia akan mengalami kenaikan sebesar 5 persen dan menjadi modal utama agar IHSG membaik. (RAMA)