Ia menambahkan, jika diperhatikan, kebanyakan harga saham hanya sekadar pulih dan belum kembali ke level sebelum koreksi besar terjadi.
Lebih lanjut, Michael menjelaskan bahwa saham INKP menunjukkan pola reversal dengan target kenaikan di level 6.400 dan support di 5.450. Sementara, TKIM, menurut dia, memiliki pola serupa dengan target kenaikan di 6.000 dan support di 5.400.
Pada kuartal I-2025, TKIM mencatat penurunan kinerja dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan bersih tercatat sebesar USD255,24 juta, turun 8,20 persen dari USD278,05 juta pada kuartal I-2024. Laba bersih juga mengalami penurunan sebesar 5,63 persen menjadi USD98,67 juta, dibandingkan dengan USD104,56 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara, pada kuartal I-2025, INKP membukukan pendapatan bersih sebesar USD782,72 juta, mengalami penurunan 2,80 persen dibandingkan dengan USD805,23 juta pada kuartal I-2024.