Sedangkan sumber pendapatan dari segmen laboratorium juga terkontraksi hingga minus 31,33 persen di semester I-2022 menjadi Rp124,41 miliar.
Selain kedua segmen tersebut, pendapatan lain SRAJ yang mengalami penurunan yakni poliklinik (minus 13,24 persen), obat-obatan (minus 8,50 persen), dan rawat inap (minus 6,90 persen).
Sementara pendapatan dari segmen poliklinik dan obat-obatan menyumbang pendapatan bersih SRAJ di semester I-2022 masing-masing sebesar Rp133,26 miliar dan Rp259,15 miliar.
Sedangkan segmen rawat inap berkontribusi sebesar Rp324,29 miliar terhadap pendapatan bersih SRAJ.
Informasi saja, sepanjang 2021, SRAJ sukses membukukan laba Rp165,30 miliar, membalik rugi tahun sebelumnya yang sebesar Rp14,3 miliar.