Keyakinan usaha Perseroan itu makin kentara setelah pada 24 Maret lalu, DMS Propertindo mengakselerasi bisnis dengan menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama (KSO) dengan PT Patrialand Utama Development untuk bekerjasama menggarap proyek pengembangan properti berkonsep modern berlokasi di Sawangan, Depok, yang akan dibangun menjadi kawasan hunian dengan konsep ramah lingkungan yang modern serta didukung dengan sarana dan prasarana penunjangnya.
Dari sisi bisnis, berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2021 atau per Maret 2021, kinerja DMS Propertindo masih terdampak pandemi Covid-19 kendati sudah berangsur pulih. Perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp5,87 miliar, berhasil dipangkas dari periode Maret 2020 yang masih merugi Rp8,53 miliar.
Secara top line, Perseroan mencatat pendapatan Rp1,35 miliar, dari periode Maret 2020 sebesar Rp2,80 miliar. Seluruh pendapatan berasal dari kontribusi lini bisnis hotel, sementara porsi dari bisnis real estate nihil. Aset Perseroan per Maret lalu sebesar Rp1,57 triliun, tak berbeda jauh dari posisi aset di akhir Desember 2020 juga Rp1,57 triliun.
Sementara itu, total liabilitas mencapai Rp304,11 miliar, dari Desember 2020 sebesar Rp301,16 miliar. Adapun ekuitas Perseroan mencapai Rp1,27 triliun, dari Desember 2020 yang juga Rp1,27 triliun.
Dengan demikian tingkat rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) Perseroan sangat rendah hanya 0,23 kali.