Pemerintah, BI, dan OJK perlu mengeluarkan joint statement agar publik menerima satu suara yang konsisten tentang prioritas stabilisasi.
Produk dolar AS bank BUMN harus dikalibrasi agar fokus pada kebutuhan lindung nilai korporasi dengan underlying yang jelas, bukan untuk menarik dana ritel.
Mendorong penggunaan DNDF (Domestic Non-Deliverable Forward) onshore untuk memperdalam likuiditas lindung nilai domestik dan menurunkan biaya intervensi.
Syafruddin menyimpulkan bahwa keberhasilan kebijakan akan diukur dari menyusutnya volatilitas dan kembalinya minat investor pada SBN.
"Ketika semua itu bergerak serentak, ekspektasi berbalik konstruktif, kredibilitas kebijakan menguat, dan rupiah memperoleh ruang bernapas yang lebih panjang, bukan karena retorika, melainkan karena disiplin eksekusi yang konsisten," kata dia.
(Febrina Ratna Iskana)