sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekuitas Saham AS Anjlok, Pelaku Short Selling 'Cuan' Gede hingga Rp4.735,95 Biliun

Market news editor Dian Kusumo
22/12/2022 14:27 WIB
Penurunan tajam tahun ini dalam ekuitas AS mendorong pengembalian penjual pendek, yang berada di jalur untuk kenaikan tahunan pertama mereka sejak 2018. 
Ekuitas Saham AS Anjlok, Pelaku Short Selling 'Cuan' Gede hingga Rp4.735,95 Biliun. (Foto: MNC Media)
Ekuitas Saham AS Anjlok, Pelaku Short Selling 'Cuan' Gede hingga Rp4.735,95 Biliun. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Penurunan tajam yang terjadi terhadap ekuitas saham pada sejumlah emiten di Amerika Serikat (AS) ternyata memberikan keuntungan bagi sejumlah orang, terutama bagi para pelaku 'short selling'. Tidak hanya itu, mereka juga berhasil meraup cuan yang tidak sedikit, takni mencapai USD304 triliun, atau setara dengan Rp4.735,95 biliun.

Penurunan tajam tahun ini membuat sejumlah investor beramai-ramai menggelar 'short selling', yang menempatkan mereka pada jalur kenaikan tahunan pertama sejak 2018. Hal itu tak lepas dari turunnya saham Tesla (TSLA), Amazon.com (AMZN) dan saham megacap lainnya yang telah memimpin pasar lebih tinggi selama bertahun-tahun.

Investor yang bertaruh pada penurunan harga saham perusahaan - duduk di USD303,7 miliar dalam keuntungan yang direalisasikan dan belum direalisasi, peningkatan empat kali lipat dibandingkan dengan 2018, tahun terakhir mereka yang menguntungkan, data dari perusahaan analitik S3 Partners menunjukkan. Itu berarti pengembalian 31,2 persen dari total bunga pendek rata-rata USD973,6 miliar sepanjang tahun, menurut S3 Partners.

Dilansir Reuters, Kamis (22/12/2022), taruhan terhadap pembuat kendaraan listrik Tesla Inc memimpin dalam hal keuntungan dolar, dengan investor melihat USD15 miliar dalam keuntungan yang direalisasikan dan belum direalisasi pada sekitar USD19,3 miliar saham yang terjual pendek. Saham pembuat mobil listrik, yang reli meteoriknya selama beberapa tahun terakhir telah membakar banyak investor bearish, turun sekitar 60 persen year-to-date.

Pemenang teratas lainnya yakni Amazon, Meta Platforms, Apple Inc dan penjual mobil bekas Carvana Co, data S3. S&P 500 turun hampir 19 persen tahun ini dan berada di jalur untuk persentase kerugian tahunan terbesar sejak 2008 setelah kenaikan suku bunga paling agresif Federal Reserve dalam beberapa dekade mengeringkan selera risiko.

Reuters mencatat tahun ini "lebih mudah untuk penjualan jangka pendek menjadikan lingkungan ekonomi terasa seperti angin sejuk terhadap seluruh pasar modal, daripada angin segar yang terlihat pada tahun-tahun sebelumnya," kata Moez Kassam, manajer portofolio di perusahaan hedge fund jangka panjang Anson Funds, yang mengawasi sekitar USD1,7 miliar dan membukukan kenaikan 4,9 persen hingga November.

"(Jual) kosong tidak mungkin dilakukan selama bertahun-tahun," katanya.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement