Sementara itu, tahun 2023 merupakan tahun yang sulit bagi kinerja dolar AS. Dolar mengakhiri tahun 2023 dengan kerugian pertamanya sejak 2020 terhadap euro dan sejumlah mata uang lainnya.
Dengan pasar yang sudah memperhitungkan pemotongan suku bunga secara agresif, perdebatan juga terfokus pada seberapa besar kemungkinan dolar akan melemah.
“Kami sudah cukup melemah dalam mengantisipasi siklus penurunan suku bunga The Fed yang akan datang,” kata Brad Bechtel, kepala FX global di Jefferies di New York.
Penurunan dolar semakin cepat setelah The Fed melontarkan nada dovish yang tidak terduga dan memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 75 basis poin pada tahun 2024.
Pasar memperkirakan pemotongan yang lebih agresif, dengan pengurangan pertama kemungkinan terjadi pada bulan Maret dan pemotongan sebesar 154 basis poin diperkirakan terjadi pada akhir tahun.