IDXChannel - Perusahaan jalan tol milik Jusuf Hamka, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) mencatatkan pendapatan usaha mencapai Rp1,73 triliun di semester I-2022. Realisasi itu meningkat 40,69% year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2021 senilai Rp1,23 triliun.
Untuk diketahui, CMNP berada di bawah entitas induk langsung BP2S Singapore/BNP Paribas Singapore Branch Wealth Management. Adapun Mohamad Jusuf Hamka adalah pemilik manfaat akhir.
Kontribusi terbesar pemasukan CMNP berasal dari jasa konstruksi jalan tol senilai Rp901,12 miliar. Sementara pendapatan tol dari sejumlah ruas tampak meningkat, yang sebagian besar berasal dari ruas lingkar dalam kota Jakarta (JIUT) senilai Rp531,77 miliar.
Selanjutnya, ruas tol Depok-Antasari menyerap pendapatan senilai Rp101,37 miliar, ruas tol Simpang Susun Waru-Bandara Juanda Surabaya senilai Rp77,38 miliar, ruas tol Soreang Pasir Koja sebanyak Rp54,06 miliar, dan ruas tol Cisumdawu sejumlah Rp15,54 miliar.
Adapun CMNP juga mampu memperoleh pemasukan dari jasa dan sewa masing-masing sebanyak Rp31,65 miliar, dan Rp21,56 miliar. Demikian laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (22/8/2022).
Laba bersih yang diamankan perseroan di paruh pertama tahun 2022 adalah sejumlah Rp465,83 miliar, atau lebih tinggi 41,95% yoy dari periode sama tahun 2021 senilai Rp328,16 miliar. Alhasil, laba per saham dasar CMNP meningkat menjadi Rp86, dari sebelumnya Rp60.
Dari sisi pengeluaran, proporsi terbesar datang dari beban pokok yang mencapai Rp1,09 triliun, alias membengkak 50,31% yoy. Di dalamnya, terdapat beban konstruksi yang menyumbang biaya terbesar mencapai Rp862,83 miliar, disusul biaya perbaikan-pemeliharaan Rp67,79 miliar, lalu gaji karyawan Rp56,45 miliar, dan sejumlah pos beban lainnya.
Beban administrasi-umum juga naik 5,08% mencapai Rp54,01 miliar. Dua terbesar datang dari gaji karyawan dan biaya rumah tangga-peralatan kantor masing-masing sebesar Rp30,93 miliar, dan Rp5,70 miliar. Namun, CMNP tampak mampu memangkas biaya keuangan yang terdiri dari utang bank, pinjaman dari relasi, hinga liabilitas sewa.
Neraca perseroan hingga 30 Juni 2022 mencatat kenaikan aset sebesar 4,12% menjadi Rp16,08 triliun, dari akhir 2021 sebanyak Rp15,44 triliun. Adapun kewajiban pembayaran/liabilitas naik 3,40% dari akhir tahun lalu menjadi Rp5,02 triliun, sementara modal/ekuitasnya tumbuh 4,45% mencapai Rp11,06 triliun.
(NDA)