Sementara, pasar saham China telah melemah dalam beberapa bulan terakhir, menyebabkan indeks MSCI turun sekitar 3,6 persen sejak akhir Mei.
Hal tersebut terjadi karena investor khawatir tentang kondisi ekonomi China yang goyah dan dampak berkepanjangan dari penurunan sektor properti.
"Saatnya telah tiba untuk menambah secara signifikan investasi di pasar ASEAN," tulis Seth dan timnya dalam riset yang dirilis Senin, merujuk pada kawasan Asia Tenggara.
Nomura menyebut investasi di Indonesia sebagai mungkin cara terbaik untuk memanfaatkan kebangkitan minat terhadap saham di pasar berkembang seiring dimulainya pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
Pekan lalu, Ketua The Fed Jerome Powell memberikan sinyal yang jelas bahwa pemotongan suku bunga akan dilakukan pada September mendatang.