"Perseroan melihat program aktiviasi sumur idle ini sebagai peluang dan kami akan coba untuk ikut mendukung dengan masuk ke bisnis well services atau perbaikan sumur untuk meningkatkan produksinya, sehingga Apexindo dapat membantu upaya pemerintah meningkatkan lifting minyak nasional," ujar Sofwan dalam pengumuman hasil public expose di keterbukaan informasi BEI, Senin (9/12/2024).
Perseroan, sambungnya, telah memiliki pengalaman yang fokus pada pengeboran sumur minyak, gas, dan geothermal sebagai langkah diversifikasi usaha.
"Mulai tahun ini, perseroan sudah mulai menjajaki kerja sama dengan beberapa partner untuk masuk ke pekerjaan yang masih terkait sumur, misalnya well services dan mudah-mudahan sudah bisa kelihatan hasilnya di 2025," tutur Sofwan.
Saat ini, dia menambahkan, perseroan melihat potensi untuk rig dengan kapasitas lebih kecil, karena banyak sekali perusahaan migas yang membutuhkannya, seperti daerah Sumatera. Salah satunya Rig 14 Apexindo yang akan mulai operasinya di Sumatera mulai akhir tahun ini.
"Saat ini, beberapa armada rig darat Apexindo sedang mengikuti proses tender, sehingga kondisinya berada pada keadaan warm stacked. Secara umum, perseroan melihat potensi untuk rig darat sudah banyak bergeser dari tender migas ke tender geothermal," kata Sofwan.