IDXChannel - Penomena masyarakat terutama kaum milenial berinvestasi saham mulai mengkhawatirkan, karena investor pemula ini tidak dibarengi dengan pengetahuan dan risiko investasi di bursa saham.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi di acara Gathering Pimpinan Redaksi Media Massa 2021, Kamis (11/2/2021).
“Saat ini banyak sekali penomena yang terjadi di pasar modal. Sebagai contoh peningkatan jumlah investor ritel yang menimbulkan inklusi yang lebih cepat daripada kenaikan literasi (keuangan/finansial) di masyarakat,” ungkap Inarno.
Berdasarkan data, per 30 Desember 2020, jumlah investor pasar modal mencapai 3,88 juta investor atau meningkat 56,45 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 2,48 juta.
“Ini agak bahaya ya, kalau misalkan inklusi lebih cepat daripada kenaikan literasi,” ucap Inarno.