Selain itu, RUPSLB juga akan membahas perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi pasca merger, serta rencana pembelian kembali (buyback) saham bagi pemegang saham yang tidak setuju dengan aksi korporasi ini.
Tak hanya mendapat restu dari regulator, agenda RUPSLB ini juga mendapat sorotan positif dari Institutional Shareholder Services (ISS), lembaga penasihat proxy global yang memberikan rekomendasi bagi investor institusi.
Dalam laporannya, ISS menilai merger ini membawa berbagai manfaat strategis, sehingga merekomendasikan pemegang saham untuk menyetujui aksi korporasi tersebut. Setidaknya, ada empat alasan utama yang mendasari rekomendasi ISS.
“Merger ini akan mengoptimalkan pemanfaatan menara telekomunikasi, meningkatkan efisiensi operasional, serta memperluas jangkauan dan basis pelanggan,” demikian mengutip ISS dalam laporannya.
Namun, ISS juga mencatat bahwa proses integrasi merger diperkirakan akan memakan waktu dua hingga tiga tahun. Beberapa aspek bahkan mungkin memerlukan waktu lebih lama guna memastikan kelancaran operasional tanpa gangguan.