Tercatat, sektor jasa kesehatan yang tumbuh signifikan di dua tahun terakhir, yaitu sebesar 11,6 persen pada 2020 dan 12,16 persen pada 2021, kemudian mengalami perlambatan dengan hanya tumbuh sebesar 2,47 persen pada 2022.
"Penurunan signifikan ini karena pencairan insentif kesehatan yang lebih rendah dibanding dua tahun sebelumnya," ungkap Mesha.
Besaran dana penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 dan 2022 jika dibandingkan memang semakin mengecil.
Tercatat anggaran penanganan Covid-19 dan PEN tahun 2022 menurun 39 persen dari Rp744,77 triliun menjadi Rp455,62 triliun.
Pada 2022, DGNS membukukan pendapatan sebesar Rp192,88 miliar, turun 36 persen dibandingkan dengan Rp302,18 miliar pada 2021.