Beralih ke 2023, perolehan laba BNI tumbuh 14,2 persen dibandingkan rekornya di 2022. Dengan begitu laba BBNI menjadi Rp20,9 triliun dan kembali menjadi yang tertinggi dalam sejarah perusahaan. BNI juga menyalurakan kredit mencapai Rp695 triliun sepanjang 2023, naik 7,6 persen secara tahunan.
Di tiga bulan pertama tahun ini, BBNI juga mampu menorehkan kinerja yang baik di tengah kondisi likuiditas yang menantang dan kondisi geopolitik yang belum mereda.
Hal ini tercermin dari perolehan laba menjadi Rp5,33 triliun, naik dua persen dibandingkan kuartal I-2023 senilai Rp5,22 triliun.
Peningkatan laba ini didorong utamanya dari stabilnya kondisi kualitas aset BNI, pertumbuhan fee based income dan loan recovery yang solid, serta peningkatan kredit yang diatas target aspirasi tahun ini atau 9,6 persen menjadi Rp695,16 triliun dibandingkan kuartal I-2023 senilai Rp634,33 triliun.
CASA atau dana murah BNI juga meningkat 6% menjadi Rp 543,5 triliun, dibandingkan kuartal I-2023 senilai Rp 512,54 triliun. Peningkatan CASA ini tidak lepas dari kepercayaan nasabah dalam menggunakan layanan digital BNI.
Hal ini terlihat dari nilai transaksi dari BNI Mobile Banking mencapai Rp347 triliun atau tumbuh 36% Year on Year, serta nilai transaksi dari Cash Management yang mencapai Rp1,608 triliun atau tumbuh 11.6% year on year.