sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Gas Alam Eropa Naik Imbas Minyak Melonjak, Pasar AS dan Asia Malah Tertekan

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
04/04/2023 10:30 WIB
Keputusan mengejutkan pemangkasan produksi minyak pada akhir pekan lalu oleh negara-negara anggota OPEC+ berdampak pada bergejolaknya pasar energi.
Gas Alam Eropa Naik Imbas Minyak Melonjak, Pasar AS dan Asia Malah Tertekan. (Foto: fxempire.com)
Gas Alam Eropa Naik Imbas Minyak Melonjak, Pasar AS dan Asia Malah Tertekan. (Foto: fxempire.com)

IDXChannel - Keputusan mengejutkan pemangkasan produksi minyak pada akhir pekan lalu oleh negara-negara anggota OPEC+ berdampak pada bergejolaknya pasar energi, tak terkecuali gas alam.  Kondisi ini mendorong reli harga gas alam Eropa.

Kondisi ini juga kembali meningkatkan kekhawatiran pasokan bahan bakar di benua Biru.

Harga gas alam sempat tertekan di tengah musim dingin yang ringan dan telah membuat harga bahan bakar lebih kompetitif dengan harga minyak dan batu bara melesat pada perdagangan awal pekan.

"Ini memicu kekhawatiran inflasi," kata Jorge Leon, wakil presiden senior Rystad Energy.

Pasar gas alam Dutch Title Transfer Facility (TTF) untuk kontrak Mei 2023 naik 7,37% menjadi EUR 51,367 per Mwh. Kontrak berjangka patokan gas alam Eropa ini naik menjadi sekitar €50 per megawatt jam, menyusul kenaikan mingguan lebih dari 16%.

Ini diproyeksikan karena cuaca akan tetap relatif dingin dan kering hingga minggu kedua bulan April.

Suhu di Jerman dan negara-negara Eropa tengah lainnya diperkirakan turun hingga 3-7 derajat Celcius di bawah normal karena massa udara Arktik yang dingin.

Meski tersengat sentiment kenaikan harga minyak, harga gas alam Eropa tetap mendekati level terendah sejak Agustus 2021.

Selain itu, dengan berakhirnya musim panas, lokasi penyimpanan cadangan gas alam mulai terisi kembali, dipimpin oleh Italia dan Jerman.

Untuk saat ini, pasokan gas alam benua benua Biru tetap kuat. Data Kpler menunjukkan terdapat 148 kargo yang membawa 6,08 juta ton (Mt) gas alam cair mendarat di Eropa Barat Laut bulan lalu. Jumlah cadangan ini mendekati rekor 7,17 Mt yang tiba dengan 141 kapal pada bulan Desember tahun lalu.

Tudor, Pickering, Holt & Co. juga mencatat pada Jumat (31/3) bahwa persediaan gas Eropa bertambah 3 Bcf selama minggu sebelumnya, dibandingkan dengan penggunaan rata-rata lima tahun sebesar 28 Bcf pada waktu yang sama.

Secara keseluruhan, kapasitas penyimpanan gas alam Eropa mencapai 56%, jauh di atas rata-rata lima tahun sebesar 35% untuk tahun ini.

Pada saat yang sama, impor gas alam cair juga tetap kuat, meskipun Freeport LNG, eksportir gas alam AS, membatalkan setidaknya satu kargo di bulan Maret karena kesalahan teknis.

Terkontraksi di Asia dan Amerika Serikat (AS)

Di Asia, pasar gas alam LNG Japan/Korea Marker PLATTS Future (JKMc1) terkontraksi 5,66% pada pembukaan perdagangan awal pekan (3/4).

Harga gas alam spot JKM di level USD12,75 per MMBtu dipengaruhi lemahnya permintaan gas alam China dan persediaan penyimpanan regional yang cukup tinggi dan juga membebani harga.

Faktor lainnya, menurut Shanghai Petroleum and Natural Gas Exchange, China juga menggunakan yuan untuk pertama kalinya minggu lalu dalam transaksi LNG. Ini terjadi antara China National Offshore Oil Corp. dan TotalEnergies SE yang menyelesaikan perdagangan dalam mata uang China.

Selain itu, menurut trader komoditas Vitol Inc., Filipina akan menerima pasokan kargo LNG pertamanya pada pertengahan April, di terminal impor di Teluk Batangas untuk memenuhi kebutuhan kawasan.

Di negeri Paman Sam, gas alam berjangka AS diperdagangkan di sekitar angka USD2,1/MMBtu, dan menjadi yang terendah sejak September 2020. Kondisi ini disebabkan oleh lemahnya permintaan karena suhu di atas normal dan persediaan yang melimpah.

Stok gas alam penyimpanan bawah tanah AS mencapai 1,853 triliun kaki kubik (TCF) pada 24 Maret lalu. Angka ini 442 bcf lebih tinggi dari tahun lalu dan 321 bcf di atas rata-rata lima tahun sebesar 1,532 tcf.

Sementara itu, aliran gas alam ke kilang ekspor LNG telah mencapai rekor tertinggi setelah kilang ekspor LNG Freeport di Texas beroperasi kembali.

Namun, Freeport LNG tiba-tiba membatalkan beberapa kargo, termasuk ke Eropa, karena masalah dengan salah satu kilang. Ini memicu beberapa kekhawatiran pasar tentang gas alam AS. (ADF)

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement