Wilson menambahkan, kebijakan pemerintah untuk menggunakan kendaraan listrik turut menjadi angin segar bagi perseroan, di mana Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi membuat SLIS menjadi salah satu dari segelintir pabrikan kendaraan listrik dalam negeri yang mendapat subsidi dari pemerintah.
Teranyar, perseroan telah menerima pesanan motor listrik dari Dinas Perhubungan (Dishub) untuk digunakan sebagai kendaraan operasionalnya. Selain itu, terdapat sejumlah institusi dan perusahaan yang sudah menjalin komunikasi dengan SLIS guna menyediakan kebutuhan untuk mensuplai kendaraan listrik.
Merefleksikan hal tersebut, SLIS optimistis tahun ini penjualan perseroan akan tumbuh signifikan hingga 45% dibandingkan tahun 2022 atau setara Rp706,61 miliar.
Sebagai informasi, saham SLIS dalam lima hari bursa telah menguat 4,97% ke level Rp169 per saham pada periode 27 Juni hingga 6 Juli 2023. Sebelumnya, Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya menyebut target jangka panjang saham emiten kendaraan listrik ini ada di level Rp185 dan target jangka pendek di level Rp178.
Pilarmas Sekuritas optimistis bahwa tren penjualan motor listrik akan sejalan dengan target yang sudah dicanangkan pada tahun 2023 ini dan saham SLIS cukup menarik dengan Last Price: 169, PER; 11,84x dan PBV: 1,34.
(DES)