Dari sisi pasar, UOB Kay Hian mencatat musim dingin berpotensi mengangkat harga batu bara global. Secara historis, harga Newcastle 6.000 rata-rata naik 72 persen dari kuartal pertama ke kuartal keempat dalam periode 2021–2024, bahkan sempat melonjak lebih dari 130 persen pada 2022.
Pola musiman ini memberi angin segar bagi produsen seperti AADI, yang 75 persen volume penjualannya berasal dari ekspor.
Secara kinerja, laba AADI diperkirakan akan menurun pada 2025 akibat harga jual rata-rata yang lebih rendah, namun pulih secara moderat pada 2026 seiring stabilnya harga dan menurunnya biaya unit.
Dengan margin EBITDA yang stabil di kisaran 23–24 persen dan berkurangnya beban depresiasi serta biaya keuangan, perusahaan diperkirakan mampu menjaga ketahanan laba per saham (EPS), ditopang kebijakan dividen dan program buyback.
UOB menetapkan rekomendasi beli untuk saham AADI dengan target harga Rp13.000 per unit. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.