Analis Saxo Bank Ole Hansen mengatakan, sanksi AS membuat kilang di China dan India—dua pembeli utama minyak Rusia—harus mencari pemasok alternatif agar tidak terblokir dari sistem perbankan Barat.
Sejumlah sumber perdagangan mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan minyak milik negara China telah menangguhkan pembelian minyak Rusia yang dikirim lewat laut dari dua perusahaan yang kini masuk daftar sanksi AS, sehingga turut mendorong kenaikan harga.
Menteri Perminyakan Kuwait menyatakan, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) siap menambah produksi untuk menutup potensi kekurangan pasokan di pasar.
Namun Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan, pasar global akan membutuhkan waktu untuk menggantikan minyak Rusia. “Ini jelas upaya untuk menekan Rusia,” kata Putin. “Namun tidak ada negara atau bangsa yang menghargai dirinya sendiri akan mengambil keputusan di bawah tekanan.”
Pemerintah AS mengatakan siap mengambil tindakan lebih lanjut dan menyerukan Moskow untuk segera menyetujui gencatan senjata di Ukraina.