sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Giliran Komisaris Indepen Tinggalkan Century Textile (CNTX) Usai Umumkan Delisting

Market news editor Desi Angriani
01/09/2024 10:00 WIB
Satryo Soemantri Brodjonegoro turut mengundurkan diri mengikuti jejak dua petinggi Century lainnya.
Giliran Komisaris Indepen Tinggalkan Century Textile (CNTX) Usai Umumkan Delisting (Foto: MNC Media)
Giliran Komisaris Indepen Tinggalkan Century Textile (CNTX) Usai Umumkan Delisting (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Komisaris independen PT Century Textile Industry Tbk atau Centex (CNTX) Satryo Soemantri Brodjonegoro turut mengundurkan diri mengikuti jejak dua petinggi lainnya.

Surat pengunduran diri Satryo diterima perseroan pada 29 Agustus 2024 tiga pekan setelah pamitnya Muljadi Budiman selaku Wakil Presiden Direktur dan Kazuhiko Shiomura selaku Komisaris.

"Dengan ini diumumkan bahwa pada 29 Agustus 2024 Direksi Centex menerima surat pengunduran diri dari Satryo Soemantri Brodjonegoro dari jabatan sebagai komisaris independen Perseroan," tulis manajemen Centex dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (30/8/2024).

Para petinggi Century Textile kompak mengundurkan diri usai perseroan mengajukan penghapusan pencatatan saham (delisting) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perdagangan saham CNTX dan saham seri B (CNTB) telah digembok Bursa sejak 7 Agustus 2024 seiring dengan rencana perseroan untuk mengubah status perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup atau go private.

Berdasarkan, data Papan Pemantauan Khusus BEI, saham CNTX diperdagangkan dengan metode  full call auction (FCA) sejak 31 Januari 2024 dengan notasi khusus E,X dan masuk kategori 5,6 dan 7.

Artinya, perusahaan memiliki ekuitas negatif, tidak memenuhi persyaratan minimum saham beredar di publik ( free float ), dan memiliki likuiditas rendah dalam enam bulan terakhir.

Adapun rugi perseroan membengkak 34 persen dari USD1,08 juta menjadi USD1,45 juta pada semester I-2024. Hingga akhir Juni 2024, CNTX memiliki defisiensi modal senilai USD21,58 juta. Ini terjadi akibat jumlah utang (liabilitas) yang lebih besar dari aset perusahaan.

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement