Lebih lanjut, Yoga menuturkan, kemitraan ini tidak sampai menimbulkan persaingan atau bahkan kanibalisme dengan produk eksisting yang dimiliki oleh layanan On-Demand GOTO. Justru kemitraan ini dapat memperluas basis pengguna platform.
“Saya rasa, GoGreen SM justru akan melengkapi produk yang solutif untuk segmen pengguna tertentu terutama dari sisi pengguna yang memiliki preferensi mobilitas dengan kendaraan listrik. Ini lebih ke complementary product yang juga berpotensi membesarkan ekosistem digital GOTO dan mendorong profitabilitas,” katanya.
Menurut hematnya, kolaborasi ini juga tidak akan sampai menimbulkan kompetisi antar mitra pengemudi karena sifatnya yang komplementer tadi, mengingat mitra pengemudi dengan akses ke kendaraan listrik yang cenderung lebih terbatas.
Senada dengan Yoga, analis Phillip Sekuritas, Edo Ardiansyah, juga mengapresiasi langkah strategis ini. “Pendekatan bukan lagi kompetisi perang harga yang signifikan tetapi lebih ke inovasi dan kolaborasi untuk menjawab tantangan industri,” tuturnya.
Edo juga melihat, kerja sama Gojek dengan Green SM akan semakin memperkuat posisi GOTO di mata investor yang fokus pada Environmental, Social and Governance (ESG).