IDXChannel – Goldman Sachs Groups Inc. memprediksi harga minyak bumi akan naik kembali di atas USD100 per barel tahun ini. Komoditas tersebut kemungkinan juga akan menghadapi masalah pasokan yang serius pada tahun 2024 karena kapasitas produksi cadangan habis.
Dengan sanksi yang kemungkinan akan menyebabkan ekspor minyak Rusia turun dan permintaan China diperkirakan akan pulih saat negara tersebut mengakhiri kebijakan Zero Covid-nya, harga akan naik di atas USD100.
Kurangnya investasi di industri migas untuk mengenjot produksi juga akan menjadi pendorong harga yang lebih tinggi. Kurangnya kapasitas ini dapat menjadi masalah besar pada tahun 2024.
“Siklus komoditas super adalah rangkaian lonjakan harga dengan tingkat yang jauh lebih tinggi,” kata analis Jeff Currie, yang mengepalai penelitian komoditas di Goldman, seperti dilansir Bloomberg pada Senin (6/2/2023).
Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman baru-baru ini mengecam kurangnya investasi dalam kapasitas penyulingan yang membuat dunia kekurangan pasokan. Dia menegaskan kembali bahwa OPEC+ akan tetap berhati-hati dalam memutuskan kapan akan meningkatkan produksi.
Bersama dengan Rusia, Arab Saudi adalah pemimpin de fakto OPEC+. Pangeran Abdulaziz mengatakan upaya OPEC+ untuk membatasi pasokan telah menyelamatkan pasar minyak ketika terjadi penurunan permintaan selama pandemi.
Currie menegaskan kembali pandangan Goldman bahwa OPEC+ akan melonggarkan batas produksi dan berupaya meningkatkan produksi akhir tahun ini. Komite pemantauan pasar OPEC+ bulan ini merekomendasikan agar grup tersebut mempertahankan produksi minyak.
“Saat ini, situasi masih seimbang karena China masih belum pulih sepenuhnya,” kata Currie.
“Apakah kita akan kehabisan kapasitas produksi cadangan? Berpotensi pada tahun 2024 Anda mulai memiliki masalah serius,” lanjutnya.
(WHY)