Menurutnya, ke depan GOTO berpeluang memanfaatkan AI untuk mendorong pertumbuhan bisnis Financial Technology yang sedang dikembangkan. Ia menilai bahwa pengembangan AI dapat menjadi kunci dalam mempercepat pertumbuhan produk pinjaman dengan tetap menjaga risiko secara terkendali.
“Loan book GOTO tumbuh 172 persen year-on-year capai Rp 5,2 triliun akhir Desember 2024 dan menargetkan tumbuh lebih dari Rp 8 triliun sampai akhir 2025,” tuturnya.
“Fintech ini, walau kontribusinya masih relatif rendah terhadap keuangan GOTO, tetapi akselerasi pertumbuhan dan profitabilitasnya kencang dan dengan adanya AI ini bisa mendukung pendekatan prudent lending ke depan.”
Sementara itu, untuk unit bisnis On-Demand Services (ODS), Sarkia melihat peluang pengembangan AI dapat diadopsi untuk memperkuat inovasi produk.
“Saat ini, GOTO sudah memiliki produk-produk yang menyasar konsumen yang lebih affluent, seperti GoRide Express, GoCar Express, hingga GoFood Express. Produk ini tumbuh dan menjadi pendongkrak marjin ODS," katanya.