Menurut analis Panin Sekuritas, Sarkia, EBITDA mencerminkan kemampuan suatu perusahaan untuk mencetak laba secara operasional.
“EBITDA juga menjadi indikator yang dapat merefleksikan arus kas. EBITDA positif artinya perusahaan tidak hanya profitabel secara operasional tapi juga mampu generate cash flow dan ini positif karena pada akhirnya perusahaan yang sehat tidak hanya mampu mencetak laba tetapi dari laba tersebut juga mampu menghasilkan arus kas yang sehat,” kata Sarkia.
Untuk periode kuartal II-2025, GOTO juga mencetak laba usaha sebesar Rp21 miliar. Sementara arus kas dari aktivitas operasional yang disesuaikan positif sebesar Rp313 miliar.
Kini, GOTO tidak hanya mencatatkan EBITDA Grup yang disesuaikan positif, tetapi juga EBITDA dan laba usaha. Hal ini menunjukkan perbaikan yang sangat positif.
“Di tengah kondisi makro yang menantang baik untuk sektor fintech maupun lanskap kompetisi yang intens untuk layanan on-demand GOTO masih mampu capai pertumbuhan pendapatan dan perbaikan profitabilitas. Ini menunjukkan formulasi strategi yang tepat lewat inovasi produk dan efisiensi beban dan biaya,” imbuh Sarkia.