"Sehingga ini menunjukkan kinerja yang sangat-sangat positif dan ini juga seiring langkah menuju profitabilitas," lanjutnya.
Menurut Reggy, dengan hal tersebut, maka GOTO mempunyai target untuk mencapai adjusted EBITDA positif pada kuartal IV-2023.
Perlu diketahui, GOTO mencatat adjusted EBITDA minus Rp1,6 triliun pada kuartal I 2023. Jumlah tersebut menurun 67% dari posisi tahun lalu yang masih minus Rp4,9 triliun.
Sebagai informasi, adjusted EBITDA mencerminkan titik impas atau break event point (BEP) yang dapat dimaknai sebagai kemampuan perusahaan dalam membiayai operasional secara mandiri.
Secara ringkas, pendapatan dan biaya yang dikeluarkan sudah seimbang. Adapun adjusted EBITDA merupakan parameter penting karena menandakan profit dalam bentuk laba bersih semakin dekat untuk diraih.
(FAY)