Sebagai informasi, dengan penghapusan saham treasuri, laba bersih per saham (earnings per share/EPS) sebuah perusahaan akan menjadi lebih besar karena saham yang ditempatkan dan disetor jumlahnya kian menyusut.
Pada keterbukaan informasi Perseroan di BEI, Senin (9/7/2024) lalu, GOTO juga baru mengeksekusi sebagian pembelian kembali saham tahap pertama periode Juni 2024 dengan membeli 3.825.00.000 saham seri A atau setara 0,32 persen dari total saham beredar GOTO. Hal ini terlihat dari penambahan saham treasury hasil buyback.
Sedangkan agenda kedua, sebagaimana dijelaskan dalam Keterbukaan Informasi, yaitu terkait rencana Perseroan yang akan mengajukan rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau non-preemptive rights (NPR) alias private placement.
Koesoemohadiani menegaskan, rencana itu diajukan untuk mendapatkan persetujuan pemegang saham setiap tahun agar perseroan tetap memiliki fleksibilitas untuk menghimpun pendanaan, sejalan dengan kebutuhan Perseroan, bila diperlukan, termasuk dalam menghadapi ketidakpastian kondisi makroekonomi pada saat ini.
Pengajuan rencana NPR ini juga tidak serta-merta berarti perseroan akan segera menjalankan rencana itu apabila disetujui pemegang saham, di mana perseroan pada saat ini belum memiliki rencana yang menyebabkan dibutuhkannya pendanaan tambahan.