Asia Tenggara menghadirkan peluang besar mengingat potensi pasar yang beragam dengan bahasa, budaya, dan segmentasi ekonomi yang berbeda.
Melansir Channel News Asia, Kamis (2/12), ekonomi digital kawasan ini diperkirakan bakal meningkat lebih dari dua kali lipat, terutama nilai total barang dagangan atau gross merchandise value dari USD170 miliar pada 2021 menjadi USD363 miliar pada 2025, menurut laporan Temasek dan Google.
Pertumbuhan perdagangan gawai alias ponsel pintar yang terjangkau serta data seluler yang murah dinilai menjadi fondasi utama pertumbuhan ekonomi digital di wilayah ini. Apalagi, penetrasi internet telah mencapai 75 persen dan mayoritas pengguna memanfaatkan aplikasi yang tersedia.
Grab didirikan oleh Anthony Tan, yang kini menjabaw sebagai CEO-nya, dan Tan Hooi Ling, yang mengembangkan perusahaan berawal dari ide dalam kompetisi ventura Harvard Business School pada tahun 2011.
Sampai saat ini, Tan (39) telah memperluas layanan Grab setelah diluncurkan perdana sebagai aplikasi taksi di Malaysia pada 2012, yang kemudian kantor pusatnya dipindahkan ke Singapura.