Namun, serangkaian beban pokok dan usaha yang melonjak mendorong laba bruto GGRM tahun 2022 lebih rendah 22,25 persen yoy mencapai Rp11,09 triliun, dibandingkan 2021 senilai Rp14,27 triliun.
Demikian juga laba sebelum pajak GGRM tahun 2022 juga jatuh 49,95 persen yoy menjadi Rp3,64 triliun, dari Rp7,28 triliun.
Sebagaimana diketahui, GGRM sedang fokus untuk merampungkan pembangunan Bandara Internasional Dhoho Kediri. Baru-baru ini, perseroan menyuntik modal anak usaha, yakni PT Surya Dhoho Investama (SDHI) senilai Rp3 triliun.
SDHI juga telah menggandeng PT Angkasa Pura I untuk bertindak sebagia operator bandara dalam jangka waktu 50 tahun. Bandara Dhoho Kediri ditargetkan mulai beroperasi pada Oktober 2023.
(FAY)