Secara mingguan, harga batu bara kini menguat 2,94 persen meski secara year on year (YOY) terkoreksi 5,73 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)
Laporan Bank Dunia pada 21 Juni 2024 lalu mengatakan harga batu bara sudah mengalami penurunan sebesar 8 persen pada kuartal pertama 2024.
Sementara tolok ukur harga batu bara di Australia dan Afrika Selatan telah anjlok lebih dari 60 persen dari nilai tertingginya sejak 2022, yang didorong oleh lemahnya aktivitas ekonomi dan rendahnya harga gas alam, yang berdampak negatif terhadap permintaan batu bara di sektor ketenagalistrikan.
Penurunan signifikan ini didukung oleh melimpahnya pasokan dan secara bertahap meningkatkan penetrasi listrik terbarukan.
Meskipun demikian, harga batu bara masih jauh di atas rata-rata tahun 2015-2019. Penurunan harga yang tajam telah terjadi sepanjang 2024, dibandingkan dengan rata-rata harga pada 2023, dan penurunan harga lebih lanjut diperkirakan akan terjadi pada 2025.